Jumat, 28 Januari 2011

postheadericon Apa Itu Crop Circle ?

Crop circle adalah suatu bentuk lingkaran dan bentuk bentuk lain seperti geometri yang sebagian besar berukuran cukup besar, biasanya terbentuk di ladang pertanian. Di Inggris, Amerika, Jepang, dan Australia kerap ditemukan fenomena ini.


Bentuknya pun beragam, dari mulai lingkaran sederhana hingga bentuk geometris yang sangat kompleks. Beberapa diantaranya bahkan berbentuk citra flora dan fauna yang unik dan menunjukkan bahwa pembuatnya adalah makhluk yang cerdas.Sebuah video yang berhasil merekam proses terjadinya sebuah crop circle di oliver’s castle pada tahun
1996, menunjukkan bahwa sebuah crop circle berukuran besar terbentuk dalam waktu hanya sekitar 20 detik.

Banyak spekulasi mengenai peroses terbentuknya crop circle. Ada yang beranggapan fenomena tersebut rekayasa manusia, tapi ada pula yang beranggapan murni dari proses gejala alam. Namun hingga kini belum ada kesimpulan atas sebab terjadinya fenomena tersebut.

Sebelumnya diberitakan, warga Sleman, Yogyakarta, dihebohkan oleh tanda misterius di persawahan yang muncul usai angin kencang. Warga setempat meyakini tanda yang berbentuk lingkaran raksasa tersebut sebagai pendaratan pesawat 'UFO' dari planet lain.

Lambang tersebut berbentuk lingkaran berdiameter 70 meter. Di tengah lingkaran raksasa tersebut terdapat lambang misterius. Tanda tersebut dibentuk oleh hamparan padi yang rebah setelah angin kencang tersebut.
Menurut OstronoM :
Kalangan astronom di Bandung tidak yakin UFO sempat sowan ke Sleman, Ahad (23/1) kemarin. Mereka percaya crop circle di lahan pertanian di sana hasil karya tangan manusia, bukan makhluk luar angkasa.

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan pola-pola lingkaran teratur di tanah pertanian (crop circle) seperti di Sleman, Yogyakarta, sudah banyak dijumpai di luar negeri terutama di Inggris. Sebagian orang mempercayainya sebagai bukti kedatangan Unidentified Flying Objects (UFO). "UFO sendiri secara ilmiah dianggap tidak ada," kata Djamaluddin lewat blognya, Senin (24/1) setelah Tempo meminta penjelasannya soal dugaan UFO di Sleman.

Menurut dia, penjelasan kesaksian UFO cenderung bersifat hoax (kabar bohong), rekayasa, atau tergolong pseudosains (sains semu). Walau astronom meyakini adanya kehidupan di luar bumi, tetapi sampai saat ini belum terbukti ada bukti fisik makhluknya, apa lagi yang berkunjung ke bumi dengan pesawat antariksanya. "Masyarakat kadang terbawa informasi yang bersumber dari cerita-cerita fiksi ilmiah, termasuk dari film-film yang sebenarnya hanya khayalan," ujarnya.

Kalau UFO tidak ada, kata astronom senior itu, maka pola geometris crop circle dipastikan bukan disebabkan oleh manuver pesawat antariksa atau UFO. Pola geometris di Sleman dipastikan juga bukan disebabkan oleh puting beliung atau pengaruh elektromagnetik dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

"Puting beliung tidak akan menghasilkan pola yang rapi, SUTET pun tidak akan memberi dampak pola geometris, karena tanaman padi tidak terpengaruh oleh medan listrik," jelasnya. Dia menduga crop circle itu hasil rekayasa tangan-tangan kreatif, seperti terjadi di beberapa negara lain.
crop di switzerland

Pada 1990-an, kata Djamaluddin, dua orang Inggris membuka rahasia crop circle sebagai karya mereka. Mereka mempraktekkannya dengan menggunakan tali dan papan.

Mereka menancapkan satu tonggak sebagai pusat lingkaran. Lalu tali yang digantungi papan diputar mengelilingi tonggak tersebut. Radius lingkaran tergantung pengaturan letak papan. Pola garis lurus dan segitiga juga bisa dibuat dengan cara-cara yang kreatif.

Kepala Observatorium Bosscha Hakim L Malasan mengatakan, terlalu dini menganggap crop circle itu sebagai ulah UFO. Dia pun lebih condong menilai karya itu sebagai rekayasa manusia. "Bukan tidak percaya UFO, tapi belum yakin selama ini kita sudah kontak dengan makhluk luar angkasa," ujarnya, Senin (24/1).

0 komentar:

Mp3 download

Type Artist Name - Song Title

Free Search Engine Video 3GP

addme.search engine

Related Posts Plugin for WordPress,Blogger...

Daftar Blog Saya

Pengikut

download ebook gratis

Subscribe Now: poweredby

Powered by FeedBurner

FLEXI4US BANJARMASIN

FLEXI4US BANJARMASIN
Team flexi4us banjarmasin

Jumat, 28 Januari 2011

Apa Itu Crop Circle ?

Crop circle adalah suatu bentuk lingkaran dan bentuk bentuk lain seperti geometri yang sebagian besar berukuran cukup besar, biasanya terbentuk di ladang pertanian. Di Inggris, Amerika, Jepang, dan Australia kerap ditemukan fenomena ini.


Bentuknya pun beragam, dari mulai lingkaran sederhana hingga bentuk geometris yang sangat kompleks. Beberapa diantaranya bahkan berbentuk citra flora dan fauna yang unik dan menunjukkan bahwa pembuatnya adalah makhluk yang cerdas.Sebuah video yang berhasil merekam proses terjadinya sebuah crop circle di oliver’s castle pada tahun
1996, menunjukkan bahwa sebuah crop circle berukuran besar terbentuk dalam waktu hanya sekitar 20 detik.

Banyak spekulasi mengenai peroses terbentuknya crop circle. Ada yang beranggapan fenomena tersebut rekayasa manusia, tapi ada pula yang beranggapan murni dari proses gejala alam. Namun hingga kini belum ada kesimpulan atas sebab terjadinya fenomena tersebut.

Sebelumnya diberitakan, warga Sleman, Yogyakarta, dihebohkan oleh tanda misterius di persawahan yang muncul usai angin kencang. Warga setempat meyakini tanda yang berbentuk lingkaran raksasa tersebut sebagai pendaratan pesawat 'UFO' dari planet lain.

Lambang tersebut berbentuk lingkaran berdiameter 70 meter. Di tengah lingkaran raksasa tersebut terdapat lambang misterius. Tanda tersebut dibentuk oleh hamparan padi yang rebah setelah angin kencang tersebut.
Menurut OstronoM :
Kalangan astronom di Bandung tidak yakin UFO sempat sowan ke Sleman, Ahad (23/1) kemarin. Mereka percaya crop circle di lahan pertanian di sana hasil karya tangan manusia, bukan makhluk luar angkasa.

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan pola-pola lingkaran teratur di tanah pertanian (crop circle) seperti di Sleman, Yogyakarta, sudah banyak dijumpai di luar negeri terutama di Inggris. Sebagian orang mempercayainya sebagai bukti kedatangan Unidentified Flying Objects (UFO). "UFO sendiri secara ilmiah dianggap tidak ada," kata Djamaluddin lewat blognya, Senin (24/1) setelah Tempo meminta penjelasannya soal dugaan UFO di Sleman.

Menurut dia, penjelasan kesaksian UFO cenderung bersifat hoax (kabar bohong), rekayasa, atau tergolong pseudosains (sains semu). Walau astronom meyakini adanya kehidupan di luar bumi, tetapi sampai saat ini belum terbukti ada bukti fisik makhluknya, apa lagi yang berkunjung ke bumi dengan pesawat antariksanya. "Masyarakat kadang terbawa informasi yang bersumber dari cerita-cerita fiksi ilmiah, termasuk dari film-film yang sebenarnya hanya khayalan," ujarnya.

Kalau UFO tidak ada, kata astronom senior itu, maka pola geometris crop circle dipastikan bukan disebabkan oleh manuver pesawat antariksa atau UFO. Pola geometris di Sleman dipastikan juga bukan disebabkan oleh puting beliung atau pengaruh elektromagnetik dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

"Puting beliung tidak akan menghasilkan pola yang rapi, SUTET pun tidak akan memberi dampak pola geometris, karena tanaman padi tidak terpengaruh oleh medan listrik," jelasnya. Dia menduga crop circle itu hasil rekayasa tangan-tangan kreatif, seperti terjadi di beberapa negara lain.
crop di switzerland

Pada 1990-an, kata Djamaluddin, dua orang Inggris membuka rahasia crop circle sebagai karya mereka. Mereka mempraktekkannya dengan menggunakan tali dan papan.

Mereka menancapkan satu tonggak sebagai pusat lingkaran. Lalu tali yang digantungi papan diputar mengelilingi tonggak tersebut. Radius lingkaran tergantung pengaturan letak papan. Pola garis lurus dan segitiga juga bisa dibuat dengan cara-cara yang kreatif.

Kepala Observatorium Bosscha Hakim L Malasan mengatakan, terlalu dini menganggap crop circle itu sebagai ulah UFO. Dia pun lebih condong menilai karya itu sebagai rekayasa manusia. "Bukan tidak percaya UFO, tapi belum yakin selama ini kita sudah kontak dengan makhluk luar angkasa," ujarnya, Senin (24/1).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Get paid To Promote at any Location

Chitika

amung.us